(Jelalah I)
Dokumentasi pribadi HET |
Mencari kesempatan memburu pemandangan menjadikan saya seperti orang yang sedang jatuh cinta. Sejuta rasa merasuk dalam diri bahwa segala pelosok yang dijelajahi senantiasa menawarkan pengalaman tersendiri. Tidak begitu istimewa. Cukup dengan pandangan mata yang menjumpai tempat manjanya. Tidak lebih dari bermanja dengan seorang gadis atau mungkin kekasih. Perihal manja yang satu ini ialah tentang kesempatan untuk menyatu bersama alam ciptaan Tuhan yang begitu indah. Bagi mereka yang tergila-gila akan panorama alam, jelajah adalah kekasih paling mesra. Di sini saya adalah salah satu orang yang baru mengenal “jatuh cinta” pada setiap pandangan pertama. Tentunya bukan kepada seorang gadis, tetapi (lagi-lagi) kepada keindahan alam yang terasa sulit diungkapkan dalam kata-kata. Beberapa kali pada beberapa kesempatan saya mencoba untuk jatuh cinta pada setiap senja yang menggantung di wilayah sekitar; secara kebetulan saya singgahi. Semisal senja di Ekafalo, Lamaknen, dan juga beberapa sudut di Kota Kupang. Masing-masing tempat menawarkan keindahan tersendiri.
Lain kesempatan lain cerita. Dalam perjalanan di tengah terik yang menguras tenaga dan peluh, saya yang tergabung dalam Patroli Garuda Peduli Anak Negeri (Pondok Secangkir Kopi-Kota Kupang) “mencuri” kesempatan untuk mengabadikan beberapa moment terkait panorama alam. Bermodalkan camera handphone dengan kualitas 13 megapixel, saya tidak melewatkan setiap pemandangan yang “aduhai.” Beberapa teman di tanggannya masing-masing menggenggam Canon dan Nikon. Saya masih saja “percaya diri” dengan handphone yang tampak lebih asyik untuk mengutak-atik ”game” ataupun “online.” Sempat bermimpi memiliki camera dan lensa standar untuk fotografi, tetapi untuk sementara niat itu harus saya kubur dalam-dalam. Maklum, belum punya penghasilan untuk mewujudkan mimpi itu.
Hahaha...
Ow ya, berikut ini adalah beberapa hasil jepretan sederhana yang selayaknya saya kisahkan.
Pesona Pantai Kolbano dari jarak kurang lebih 2 Km |
Pesona Pantai Kolbano dari jarak kurang lebih 2 Km |
Pesona Pantai Kolbano |
Kurang lebih dari jarak 2 Km, Pantai Kolbano menampakkan pesonanya bagi siapa saja yang melewati jalur ini. Entah dengan kendaraan roda dua, roda empat, atau puluhan rodanya kontener sekalipun, Anda tentu saja berdecak kagum. Bagi kamu yang tidak ingin melupakan moment sebatas kenang, "satu...dua...tiga..." jepretan tentu saja kamu hasilkan. Apalagi bagi kamu para fotografer atau setidaknya menyukai fotografi. Panorama Pantai Kolbano menjadi obyek yang mengagumkan.
Memandangmu, beragam pilihan warna
bagai pelangi yang memusuhi gerimis angkasa
mata berkedip manja
membiarkan rasa bertakhta
pada jelajah setiap jejaka
Pantai Kolbano dan pilihan batu warna-warninya |
Pantai Kolbano dan pilihan batu warna-warninya |
Sudah sekian banyak orang yang berkisah tentang Pantai Kolbano dan pilihan batu warna-warninya. Saya sendiri sebelum moment ini, hanya sebatas dengar dan beradu pandang dengan setiap postingan foto. Namun, beberapa hari yang lalu saya benar-benar ada dan hadir di tempat ini. Situasi dimana Pantai Kolbano dan batu berwarnanya tengah bercermin di bola mata saya. Mungkin Kolbano adalah salah satu tempat di Nusantara yang berkisah tentang pantai dan batu berwarna, tidak seperti kisah pantai dan hamparan pasir pada umumnya.
Hamparan pasir tak selamanya kisahmu
ada pilihan pelangi
tentang batu warna-warni
membentang dan melumat bibirmu
pantai yang menjanjikan seribu kenang
dalam simpulan selendang
saingi indahnya pesonamu
bahkan anjing pun berdecak kagum
lupa akan julur lidahnya
pada setiap aura yang terpancar
kau adalah hantu keindahan
merasuk tidak hanya kepada manusia
Pantai Boisae |
Tentang Pantai Boisae, jaraknya dengan Pantai Kolbano kurang lebih 1 Km. Pantai yang tak kalah pesonanya ini menyuguhkan biru laut yang menghendakimu untuk sesaat berendam (mandi). Tampak dari kejauhan, ada tumpukan batu pilihan yang siap dijual oleh orang-orang sekitar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya pelanggan yang ingin memiliki batu-batu indah sebagai bahan hias atapun keperluan lain di rumah maupun perusahaan. Tumpukan batu ini, menjadi sudut pandang tersendiri untuk "menangkap" keindahan yang "tematis."
Pantai Boisae dan Bocah Penghuni |
Pantai Boisae dan Para Bocah |
Di sini, setiap kunjunganmu akan menjumpai sekelompok bocah yang setia "menjaga" dan mengakrabi Pantai Boisae. Dari tingkah mereka kita belajar perihal syukur atas karya Tuhan dalam suguhan panorama. Lingkungan bermain di sekitar pantai adalah pilihan tepat sepulang sekolah ataupun masa liburan. Kepolosan yang terpancar di raut wajah mereka membahasakan pesona alam yang masih tampak "alami."
Frame di Pantai Boisae |
Frame di Pantai Boisae |
Frame di Pantai Boisae |
Frame di Pantai Boisae |
Selalu saja ada sudut yang menciptakan pemandangan unik walaupun sebenarnya tak asing lagi. Tetapi tentang frame di Pantai Boisae, butuh "ketelitian" untuk mewujudnyatakannya. Sebab sudut yang satu ini nyaris tak kelihatan, lebih tepatnya tak disadari. Ketika Anda khusuk dengan laut, pantai dan batu warna-warni bisa saja tak terpikirkan olehmu tentang frame sebagaimana tampak pada gambar.
kau membingkai tubuh jejaka dan perawan
pada cumbuan paling mesra
kepada laut
kepada pantai
kepada batu
mereka hanyut
tak ingin sahut
panggilan persembunyianmu
saat aku adalah jawaban paling intim
pada cumbuan paling mesra
kepada laut
kepada pantai
kepada batu
mereka hanyut
tak ingin sahut
panggilan persembunyianmu
saat aku adalah jawaban paling intim
Jelmaan "Garuda" |
Jelmaan "Garuda" |
Perjalanan tak selalu menyisakan kesenangan
tetapi tentang salah satu dari sejuta
rasa "kepedulian"
Pantai Nunkolo dari jarak dekat |
Nunkolo eee...sa jatu cinta deng ko la... |
Nunkolo eee...kalo so ko itu cewek, sa su peluk san ko. Sonde mau lepas lae |
Beberapa kali saya sempat bergurau bersama teman-teman, bahwa "terkadang dalam situasi tertentu pemandangan bisa mengalahkan kekuatan kata." Tentunya pernyataan ini bersifat relatif. Tetapi, tentang keindahan [ambiguitas], rasa apapun tidak mampu mengimbanginya [positif]. Nunkolo adalah salah satu tempat yang mampu merubah konsep tentang "perasaan" itu sendiri.
masih tentang jejaka dan perawan
tetapi bukan mereka
melainkan kau
kesucian dari alaminya alam
memandangmu
seperti tetes dan bercak kepada tetas
yang mendatangkan helaan baru
Puncak Nunkolo, TTS |
Boking-TTS |
Boking, TTS |
Nunkolo, TTS |
Nunkolo, TTS |
Puncak Nunkolo, TTS |
selalu ada jalan bagimu
mencari segala persembunyian
jelajah alam
sejuta keindahan
Pelangi di Oevetnai |
Bukan tanpa alasan, gambar di atas saya pasang di bagian akhir kisah "Jelajah I" ini. Munculnya pelangi di Oevetnai, Kabupaten Malaka seolah menjadi kesimpulan dari sekian banyak kisah yang sudah dan belum saya beberkan dalam blog pribadi ini. Alam yang turut angkat bicara melalui pelangi nampak seperti sebuah relasi intim antara kita [manusia] dengan Sang Khalik. Lagi-lagi bukan tanpa alasan pelangi itu muncul pada kesempatan yang kami namakan "Patroli Garuda Peduli Anak Negeri." Reflektif saja. Mengapa pelangi itu tidak pernah muncul pada hari-hari sebelum dan sesudah peristiwa kehadiran, peritiwa peduli?
Kisah dan dokumentasi singkat dan sederhana ini adalah salah satu dari beberapa kisah perjalanan yang belum sempat [secara pribadi], saya bagikan. Pada kesempatan ini, saya masih terbatas pada kisa dan dokumentasi akan "keindahan." Dalam beberapa kesempatan ke depan, akan saya bagikan lagi kisah intim di balik kisah keindahan ini. Mungkin tepatnya, kesempatan ini mendatangkan decak kagum. Biar semua diawali demikian, agar esok di dalam kisah mendatang kita tahu arti dari keluh, peluh dalam bening air mata. Akankah kepedulian itu mampu menghapusnya? Mungkin!
Nantikan moment bening air mata itu!
Oeba, 20 Maret 2017
Herman Efriyanto Tanouf
Herman Efriyanto Tanouf
Comments