Kau mencariku setelah aku lelah mencarimu. Nafasku tak
cukup untuk jelajahi sembunyimu. Mungkin Tuhan menaruh belas kasih padaku akan
sendat nafas ini. Diambil dan dibawa-Nya aku. Ini surga. Tawaran bahagia tiada
tara. Tapi ketahuilah, aku masih sempat
meneteskan air mata saat kau khusuk mencumbui jejak-jejakku. Saat dimana
mencarimu adalah sia-sia. Aku bahagia. Setidaknya kau pun merasakan apa yang
pernah kurasakan. Akhirnya kusadari, kau dan aku ditakdirkan dengan cara
mencintai yang demikian. Mencari tanpa menemui. Hampa dan kesia-siaan adalah
kemesraan kita. Tak berjumpa adalah kebersamaan kita paling intim. Hingga
hembus nafas terakhir adalah bahagia kita.
Ekafalo, 27072016
Comments