Puisi-Puisi Herman Efriyanto Tanouf pada Koran ANALISA (Medan); Minggu, 05 Juni 2016



 TENTANG AIR MATA

Pernah kubisikkan padamu tentang air mata
menetes oleh sayatan duka, dan
kau tahu aku begitu benci pada derainya
di kedua pipi ranummu.
Aku tahu bahwa tetesnya pembalut luka, dan
kembali kau pun harus tahu
aku pernah berbisik tentang suka yang menghapus air mata.
Sekalipun membanjir, katakan padaku kalau itu air mata bahagia.
sebab kepadamu, kuajarkan senyum dan tawa.
Jika di penghujung masa  ada air mata duka, itu realita
kita mestinya belajar untuk mengawinkan
air mata suka dan duka.

Oeba, 2016



PANTAI BATU NONA

Menunggu bukanlah sebuah misi
sebab akhir pekan hanyalah kesempatan
bagi para penggila.

hari-hari sepi senja kian berseri
disaksikannya cakapan mesra,
siulan buih ombak kepada hamparan pasir
“mereka buta akan tarian jerami
yang menggelitik geli setiap telapak
kepada siapa kita berbisik?”

mustahil gadis di atas batu karang itu menguping
ia dicipta seturut legenda, membisu dalam keabadian
hingga senja tak pernah hengkang.

Oeba, 2016


POTRET BURAM

Kutemui sosok dengan duka di balik senyum
di sana ia berisak tangis
meratapi enyahnya ribuan peri
tinggalkan sayap-sayap patah
pada negeri yang tengah ngeri.

Sosok di balik potret buram
harapkan jamahan sukma
:penghuni singgasana
akankah?

Oeba, 2016
 







 

Comments